Ayah dan Bunda, di tengah kesibukan yang membuat kita semakin sulit menyelami hati kita sendiri, berapa persen kemungkinannya pertanyaan seperti di atas bisa muncul untuk kita tanyakan pada diri sendiri? Berapa persen kemungkinannya hati kita akan tergerak untuk mencari jawabannya?
Ayah dan Bunda, maka bersyukurlah bila pertanyaan itu muncul dari mulut anak-anak kita. Semakin subur lingkungan ruhaniahnya, semakin besar kemungkinan pertanyaan tersebut bisa muncul. Tentu sebaliknya, semakin bersifat material lingkungannya, semakin kecillah kemungkinan munculnya pertanyaan seperti itu.
Ayah dan Bunda, masih dalam rangka memperingati Maulid Nabi tercinta: Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, saya coba tawarkan alternatif jawabannya dengan mencuplik buku “Seri Mengenal 25 Nabi dan Rasul” dari Rumah Pensil Publisher yang direncanakan akan terbit tahun 2014:
“Anakku tercinta, manusia diciptakan Allah SWT penuh dengan kebaikan dan kesucian. Itulah yang dinamakan fitrah. Salah satu fitrah manusia yang paling kuat adalah keinginan untuk menyembah Allah SWT. Namun bagaimana bisa menyembah-Nya, sementara kita tidak dapat melihat dan mendengar-Nya secara langsung? Itulah sebabnya Nabi Muhammad Saw diutus kepada kita. Beliau diutus untuk memandu kita bagaimana mengenal dan menyembah Allah SWT dengan cara yang benar disertai hati yang penuh bahagia. Apa yang dibawa Rasul untuk kita, disebut risalah. Walau pada dasarnya manusia membutuhkan rasul dan risalahnya, tetapi setan selalu meniupkan dalam hati manusia agar menentang Allah dan Rasul-Nya.
“Umat masa kini lebih keras penentangannya terhadap risalah yang dibawa Nabi Muhammad Saw dibanding umat nabi-nabi lain sebelum Beliau. Penyebabnya, umat Nabi Muhammad Saw zaman sekarang sangat sombong dengan pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki. Padahal seorang ulama besar bernama Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa risalah merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan risalah Nabi Muhammad lebih besar dari kebutuhan jasad pada nyawa, lebih besar dari kebutuhan mata akan cahaya. Tak ada sama sekali jalan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Saw. Jadi kebutuhan manusia pada Nabi Muhammad dan risalahnya menjadi dasar kebutuhan manusia sebelum membutuhkan hal-hal yang lain.
“Tahukah engkau, Anakku, bahwa dengan menjadi umat Nabi Muhammad, kita menjadi kelompok manusia yang lebih mulia dari umat-umat yang lain? Inilah Anakku, beberapa keistimewaan itu:
- Salah satu kemuliaan kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw adalah Allah memberikan keyakinan yang lebih kuat pada kita dibanding umat-umat terdahulu. “Tidak ada suatu umat yang diberi keyakinan lebih utama daripada yang diberikan kepada umatku.” (HR Imam Al-Hakim dari Sa’id bin Mas’ud Al-Kindi)
- Keistimewaan umat Nabi Muhammad Saw yang lain adalah wajah kita akan bercahaya demikian terang di Hari Kiamat. Rasul Saw bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui umatku pada Hari Kiamat di antara umat-umat lain. Aku mengetahui mereka. Kepada mereka diberikan kitab-kitabnya melalui tangan kanan mereka. Aku mengetahui mereka dengan tanda-tanda yang melekat di wajah-wajah mereka bekas sujud, dan aku mengetahui mereka melalui cahaya yang memancar di hadapan mereka.” (HR Ahmad dengan sanad sahih).
- Kemuliaan umat Nabi Muhammad yang lain adalah kita tahu dengan pasti dimana makam Beliau. Sehingga umat Islam selalu datang berziarah berduyun-duyun. Makam Nabi Saw ada di Madinah, sedangkan nabi lain tidak pernah diketahui pasti makamnya. Diberkahilah penduduk Madinah yang menjadi tetangga Rasulullah Saw untuk selamanya.
“Jadi Anakku sayang, demikianlah besarnya keperluan kita pada Nabi kita tercinta: Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam…”
by. Eka Wardhana